Senin, 18 Oktober 2010

APA ITU SPANING TREE PROTOCOL ?





APA ITU SPANING TREE PROTOCOL ?

Spanning Tree Protocol disingkat menjadi STP, Merupakan sebuah layanan yang memungkinkan LAN switches dikoneksikan secara redundansi dengan memberikan suatu mekanisme untuk mencegah terjadinya suatu bridging loops. Berfungsi sebagai protocol untuk pengaturan koneksi dengan menggunakan algoritma spanning tree. Kelebihan STP dapat menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang tidak diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host. Loop terjadi bila ada route/jalur alternative diantara host-host. Untuk menyiapkan jalur back up, STP membuat status jalur back up menjadi stand by atau diblock. STP hanya membolehkan satu jalur yang active (fungsi pencegahan loop) diantara dua host namun menyiapkan jalur back up bila jalur utama terputus.

Berikut mekanisme STP : Dokumen ini menggunakan konfigurasi jaringan ini:

Warna orange adalah jalur yang sedang redundant, dan akan hidup/ bekerja jika salah satu interface atau jalur lain dalam keadaan terputus.

Konsep

STP berada di bawah lapisan OSI-2. Ini adalah standar sebagai 802.1D. Seperti namanya, ia menciptakan sebuah spanning tree dalam jaringan yang saling terhubung dan lapisan-2bridge (biasanya Ethernet switch), dan menonaktifkan link tersebut yang bukan bagian dari spanning tree, meninggalkan satu jalan aktif antara dua jalur jaringan. Ada berbagai macam dari STP, tapi 802.1D adalah yang paling populer dan banyak diimplementasikan. Anda menerapkan STP pada bridge dan switch untuk mencegah loop pada jaringan. Gunakan STP dalam situasi di mana Anda ingin redundant link, tapi tidak loop. Redundant link yang sama pentingnya dengan backup dalam kasus failover dalam jaringan. Kegagalan utama Anda mengaktifkan link cadangan sehingga pengguna dapat terus menggunakan jaringan.

Tanpa STP pada bridge dan switch, seperti dapat mengakibatkan kegagalan dalam satu looping Jika dua saklarterhubung menjalankan STP yang berbeda, mereka membutuhkan timing yang berbeda untuk berkumpul. Ketika kedua macam STP berbeda digunakan dalam switch, itu menciptakan masalah waktu antara blokir dan menjalankannya.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan konfigurasi STP yang sama. Pertimbangkan jaringan ini:

Dalam jaringan ini, sebuah link redundan Switch direncanakan antara Switch 0 dan 1. Namun, konfigurasi ini menciptakan kemungkinan bridging loop, jika tidak diberi konfigurasi STP Sebagai contoh, broadcast atau multicast paket yang mentransmisikan dari PC0 dan ditakdirkan untuk PC1 hanya terus beredar di antara kedua switch.

Dalam rangka untuk memberikan redundansi ini jalur yang dikehendaki, serta untuk menghindari kondisi loop, STP mendefinisikan sebuah skema yang mencakup semua switch dalam sebuah jaringan. Kekuatan STP adalah membuat sebuah jalur data redundan tertentu menjadi siaga (stand by) yang akan aktif apabila jalan-jalan lain terjadi low atau putus.

Namun, ketika STP berjalan pada kedua switch, dan ada jaringan yang terputus secara logis terlihat seperti ini:

STP berubah atau ada jalur yang terputus, algoritma spanning tree merubah topology spanning tree dan mengaktifkan jalur yang sebelumnya stand by.




Gambar 1 Gambar 2


Sebuah jaringan yang telah dikonfigurasi STP dan masing-masing switch sudah dikonfigurasi trunking, maka setiap member atau PC yang ada di jaringan tersebut akan dapat saling berhubungan.

Terlihat di gambar 1 sebuah PC mengirim kan data. Dan meminta mac address PC yang dituju. Sebagai contoh PC 4, karena tidak ada interface yang shutdown maka data tersebut akan menuju ke semua interface yang terhubung oleh Switch 2, lihat gambar 2. Mengapa harus melewati switch 2, karena Switch 2 sebagai penghubung PC 1 ke PC dan Switch yang lain.


Gambar 3 Gambar 4

Tapi apabila terjadi shutdown di salah satu interface lihat gambar 3, maka PC 1 tetap dapat mengakses PC 4 karena ada Jalur lain yang bisa dilewati yaitu jalur yang tadinya stand by. Begitu juga sebaliknya lihat gambar 4 jika interface yang td nya stand by juga rusak, maka interface dapat melewati jalur lain yang tetap no shutdown.

Lain ceritanya jika semua interface dalam keadaan shutdown, maka paket benar-benar tidak dapat melakukan looping. Dan jaringan tersebut tidak dapat behubungan sama sekali satu sama lainnya.

Tanpa spanning tree pun sebenarnya memungkinkan koneksi antara dua host melewati beberapa jalur sekaligus namun dapat juga membuat looping yang tidak pernah akan selesai di dalam jaringan anda. Yang pasti akan menghabiskan kapasitas jalur yang ada hanya untuk melewatkan packet data yang sama secara berulang dan berlipat ganda.

Berikut skema STP

Sebuah Paket yang dikirim melalui serve 2 dan melewati switch A dan terus melalui jalar switch B, C dan seterusnya hingga sampai ke server 3.

Akan tetapi bila paket yang dikirim itu melewati jalur switch A dan interface yang gunakan pertama ternyata shutdown dan ternyata jalur tersebut rusak maka paket tersebut akan mencari jalur lain maka interface yang tadinya dalam keadaan stand by akan bekerja.

Begitu seterusnya, dan saat jalur switch 2 dan switch B rusak maka paket tersebut juga tetap akan sampai ke server yang merequest paket tersebut yaitu server 3 melewati jalur lain.

Sabtu, 16 Oktober 2010

STP (Spanning Tree Protocol)

Spanning Tree Protocol

Dalam membangun suatu infrastructure jaringan, kita membangun pondasi infrastructure logis (seperti layanan directory dari system windows server 2003, domain name system) dan juga infrastructure fisik (seperti domain controller, piranti jaringan seperti router dan switch). Switch adalah piranti jaringan yang paling banyak dipakai dalam suatu infrastructure jaringan fisik. Anda tahu bahwa switch dibuat berdasarkan konsep bridge.

Bridge merupakan piranti murni yang bekerja pada layer Data Link pada model OSI, dimana merupakan cikal bakal daripada Switch LAN.

Ada tiga jenis bridge:

1. Tarnsparant bridge (untuk jaringan Ethernet dan Token Ring)

2. Source-routing bridge (untuk jaringan Token Ring saja)

3. Source-routing transparent bridge (untuk jaringan Token Ring saja)

Karena kita hanya membahas jaringan Ethernet saja, maka hanya jenis transparent bridge saja yang kita akan concern. Suatu bridge disebut transparent jika kedua piranti pengirim dan penerima dalam suatu komunikasi dua piranti tidak menyadari adanya suatu bridge. Yang mereka tahu hanya lah bahwa keduanya berada pada segmen yang sama.

Bagaimana transparent bridge bekerja?

  • Transparent bridges membangun database mengenai data dari piranti dan disegmen mana piranti tersebut berada dengan cara memeriksa sumber address dari paket yang datang. Untuk bridge yang baru dipasang database masih kosong. Begitu juga piranti jaringan yang baru dikonek ke bridge tidak ada dalam database.
  • Transparent bridge meneruskan paket berdasarkan aturan berikut:
    • Jika address tujuan tidak diketahui (tidak ada didatabase ), maka bridge meneruskan paket kesemua segmen.
    • Jika address tujuan diketahui dan ada di segmen yang sama, maka bridge membuang paket tersebut, jadi tidak dilewatkan ke segmen lainnya.
    • Jika address tujuan diketahui dan berada di segmen lain, maka bridge meneruskan paket kepada segmen yang tepat.
  • Transparent bridge meneruskan paket hanya jika kondisi berikut dipenuhi:
    • Frame berisi data pada layer bagian atas (data dari sub-layer LLC keatas)
    • Integritas frame telah diverifikasi (suatu CRC yang valid)
    • Frame tersebut tidak dialamatkan kepada bridge

Bridging loops dan STA – Algoritma Spanning Tree

Bridge menghubungkan dua segmen LAN, membentuk satu jaringan. Bridge, dengan namanya saja sudah mensiratkan arti sebuah jembatan, merupakan titik pertemuan antara dua segmen jaringan.

Jika bridge ini tidak berfungsi, maka sudah pasti traffic antara kedua segmen jaringan tersebut menjadi tidak mungkin. Agar dua jaringan tadi bisa fault tolerance (artinya jika ada kerusakan maka harus ada backup yang menggantikan fungsi tersebut), maka setidaknya harus ada dua bridge untuk menghubungkan kedua jaringan.

Spanning Tree Protocol - Bridging Loop

Pada gambar ini, kedua jaringan dihubungkan dua buah bridge yang bersifat fault tolerance, jika fungsi bridge yang beroperasi tidak berfungsi, atau gagal berfungsi, maka bridge satunya akan menggantikan fungsi bridge yang gagal fungsi tadi. Walaupun kedua bridge ini hidup, akan tetapi secara teori hanya satu saja yang berfungsi (misalnya bridge #1). Jika bridge # 1 ini tidak berfungsi, maka bridge # 2 akan menggantikan fungsinya.

Spanning Tree Protocol - Broadcast Storm

Kenapa hanya satu? Jika keduanya berfungsi, maka terjadi redundansi link (jalur) antara dua segmen jaringan tersebut. akibatnya sudah dipastikan bahwa paket antar dua jaringan tersebut berputar-putar melewati kedua bridge tadi tanpa henti sampai akhirnya mati sendiri …wong kecapekan. Kondisi ini disebut sebagai bridging loops atau bisa juga disebut dengan broadcast storm.

Untuk mencegah terjadinya bridging loop, komisi standard 802.1d mendifinisikan standard yang disebut Spanning Tree Algoritm (STA), atau Spanning Tree Protocol (STP). Dengan protocol ini, satu bridge untuk setiap jalur (rute) di beri tugas sebagai designated bridge. Hanya designated bridge yang bisa meneruskan paket. Sementara redundansi bridge bertindak sebagai backup.

Keuntungan dari spanning tree algoritma

Spanning tree algoritma sangat penting dalam implementasi bridge pada jaringan anda. Keuntungan nya adalah sebagai berikut:

  • Mengeliminir bridging loops
  • Memberikan jalur redundansi antara dua piranti
  • Recovery secara automatis dari suatu perubahan topology atau kegagalan bridge
  • Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan

Baaimana spanning tree bekerja?

Spanning tree algoritma secara automatis menemukan topology jaringan, dan membentuk suatu jalur tunggal yang yang optimal melalui suatu bridge jaringan dengan menugasi fungsi-2 berikut pada setiap bridge. Fungsi bridge menentukan bagaimana bridge berfungsi dalam hubungannya dengan bridge lainnya, dan apakah bridge meneruskan traffic ke jaringan-2 lainnya atau tidak.










Spanning Tree Protocol - Root Bridge

1. Root bridge

Root bridge merupakan master bridge atau controlling bridge. Root bridge secara periodik mem-broadcast message konfigurasi. Message ini digunakan untuk memilih rute dan re-konfigure fungsi-2 dari bridge-2 lainnya bila perlu. Hanya da satu root bridge per jaringan. Root bridge dipilih oleh administrator. Saat menentukan root bridge, pilih root bridge yang paling dekat dengan pusat jaringan secara fisik.

2. Designated bridge

Suatu designated bridge adalah bridge-2 lain yang berpartisipasi dalam meneruskan paket melalui jaringan. Mereka dipilih secara automatis dengan cara saling tukar paket konfigurasi bridge. Untuk mencegah terjadinya bridging loop, hanya ada satu designated bridge per segment jaringan

3. Backup bridge

Semua bridge redundansi dianggap sebagai backup bridge. Backup bridge mendengar traffic jaringan dan membangun database bridge. Akan tetapi mereka tidak meneruska paket. Backup bridge ini akan mengambil alih fungsi jika suatu root bridge atau designated bridge tidak berfungsi.

Bridge mengirimkan paket khusus yang disebut Bridge Protocol Data Units (BPDU) keluar dari setiap port. BPDU ini dikirim dan diterima dari bridge lainnya digunakan untuk menentukan fungsi-2 bridge, melakukan verifikasi kalau bridge disekitarnya masih berfungsi, dan recovery jika terjadi perubahan topology jaringan.

Perencanaan jaringan dengan bridge mengguanakan spanning tree protocol memerlukan perencanaan yang hati-2. Suatu konfigurasi yang optimal menuntut pada aturan-2 berikut ini:

  • Setiap bridge sharusnya mempunyai backup (yaitu jalur redundansi antara setiap segmen)
  • Packet-2 harus tidak boleh melewati lebih dari dua bridge antara segmen-2 jaringan
  • Packet-2 seharusnya tidak melewati lebih dari tiga bridge setelah terjadi perubahan topology.

Spanning tree protocol (STP) adalah layanan yang memungkinkan LAN switches dikoneksikan secara redundansi dengan memberikan suatu mekanisme untuk mencegah terjadinya suatu bridging loops.

Kebutuhan minimum yang berhubungan dengan STP adalah sebagai berikut:

1. Versi standard STP adalah 802.1d dan harus di “enable” pada semua switch (walaupun by default switch adalah “enable” STP nya). STP tidak boleh di “disabled” disemua switches.

2. Dokumentasi jaringan anda harus ada dan menunjukkan dengan jelas topology jaringan anda termasuk redundansi link yang mungkin ada

3. Yang ini sangat direkomendasikan: bahwa port Switch yang dihubungkan ke pada komputer, printer, server, dan router (tetapi tidak ke switch, bridge atau hub) haruslah “STP port-fast enabled”. Port-fast juga sering disbut sebagai fast-start atau start-forwarding. Port-fast dapat digunakan untuk mempercepat transisi port host untuk antisipasi transisi lambat dari berbagai kondisi STP. Tanpa adanya port-fast “enable” kebanyakan koneksi akan mengalami time-out saat melakukan koneksi pertama kali. Telah diketemukan bahwa banyak koneksi Novell IPX dan DHCP mengalami time-out bahkan gagal jika tanpa port-fast “enable”.

Jangan melakukan “enable” STP port-fast pada port koneksi antar switch karena akan menimbulkan bridging loop kepada jaringan. STP port-fast adalah fitur dari kebanyakan Switch yang versi baru (modern) dan biasanya tidak di “enable” by default.

Laporan VTP








No Exp : 02

“VTP”

Nama : Faishal Arif U

Mata Pel : Diagnosa WAN

Kelas : 3 TKJ B

Jurusan : TKJ

Inst : Bpk. Rudi H

Ibu Netty

1. Tujuan

· Agar siswa mengerti apa itu VTP.

· Agar siswa mengetahui cara konfigurasi VTP.

· Agar siswa mengetahui fungsi dari VTP.

· Agar siswa dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pendahuluan

VTP adalah protokol proprietary Cisco didukung hanya pada switch Cisco. Tujuan dari VTP adalah untuk mengiklankan kehadiran VLAN di link trunk untuk Cisco switch lain sehingga jaringan dapat menjaga database vlan konsisten.
VTP adalah lapisan 2 protokol yang mengiklankan VLAN di bagasi link antara switch, VTP iklan ini hanya dikirim melalui link trunk. Protokol ini bekerja pada sebuah timer periodik dari 5 menit, karena itu perubahan atau tidak ada perubahan protokol mengirimkan iklan ketika timer 5 menit berakhir. VTP protokol juga mengirim memicu update ketika perubahan dibuat ke database vlan. Iklan yang dikirim di batang sebagai multicast.
VTP memiliki tiga mode operasi di IOS (4 di CatOS), tiga modus adalah Server yang terjadi untuk menjadi default, klien dan transparan.
Dalam modus default dari server protokol VTP akan memungkinkan administrator untuk menambah, mengubah dan menghapus VLAN dari database vlan. Mode ini juga akan memungkinkan VTP untuk menghasilkan dan menerbitkan iklan di link batangnya, serta iklan ke depan yang diterima dari batang lain. Mode ini juga akan menyinkronkan untuk iklan yang diterima dari speaker VTP lainnya.
Modus klien tidak akan mengizinkan administrator untuk menambah, mengubah dan menghapus VLAN dari database vlan. Mode ini akan memungkinkan VTP untuk iklan maju yang menerima melalui link batangnya dan synchronises untuk iklan yang diterima dari speaker VTP lainnya.
Modus Transparan akan mengizinkan administrator untuk menambah, mengubah dan menghapus VLAN dari database vlan. Mode ini tidak akan membiarkan VTP untuk menghasilkan iklan, tetapi akan maju iklan yang menerima melalui link batangnya. Mode ini tidak akan menyinkronkan untuk iklan yang diterima dari speaker VTP lainnya atau dengan kata lain modus ini memungkinkan switch untuk mengelola database vlan itu sendiri terlepas dari switch lain dalam jaringan.

VTP perubahan yang dilakukan pada server yang propagated saklar untuk switch lainnya selama link bagasi jika setup VTP memiliki nama domain dikonfigurasi, dalam keadaan default nama domain VTP adalah NULL; nama domain adalah hal sensitif dalam semua versi, sekali mengatur ini nama domain dapat diubah tetapi tidak pernah mengatur kembali ke NULL kecuali database vlan adalah dihapus dan saklar ulang.
Server atau beralih klien tanpa nama domain akan menyinkronkan terhadap nama domain pertama yang mereka baca di sebuah iklan VTP. Begitu telah belajar nama domain itu hanya bisa diubah secara manual.
Setelah saklar Server memiliki nama domain itu dapat beriklan itu vlan database di link bagasi, untuk melacak yang beralih memiliki informasi VTP terbaru nomor revisi Konfigurasi diberikan untuk setiap perubahan. Sebuah switch iklan sebuah iklan VTP dengan nomor Konfigurasi yang lebih tinggi akan menyinkronkan dengan jumlah yang lebih tinggi, terlepas dari isi iklan VTP.
VTP dapat dilindungi dengan menggunakan password yang harus dikonfigurasi secara lokal pada setiap saklar. Sandi tidak pernah dipertukarkan atau belajar, suatu hash MD5 dari password dikirim melalui dengan update VTP.
Server atau beralih klien tidak bisa di lebih dari satu domain VTP pada satu waktu. VTP hanya mengakui hanya nomor VLAN 1-1005, ini disebut sebagai VLAN normal
VTP dapat menjadi protokol berbahaya untuk di jaringan anda karena jika Anda menempatkan saklar server di jaringan anda yang tidak pernah memiliki nama domain dikonfigurasi namun memiliki banyak setup VLAN itu ada resiko bahwa saklar baru akan menyinkronkan ke domain baru nama pada titik bahwa jika tombol baru memiliki nomor revisi konfigurasi tinggi akan mengiklankan atas batang link informasi ini, semua switch lain dalam jaringan akan menyinkronkan untuk dia vlan baru. Skenario kasus buruk akan bahwa semua switch vlan tidak akan memiliki atau set VLAN sepenuhnya salah.
Sebagai contoh, Mari kita bayangkan sebuah tombol di jaringan Anda yang diatur ke default mode server dengan sebuah nama domain tetapi telah dikonfigurasi dengan VLAN. Pengaturan ini dapat meninggalkan saklar tanpa nama domain untuk menjadi lebih ditulis oleh lain tombol yang muncul pada baris yang memiliki nama domain, saklar dengan nama domain akan mengiklankan informasi yang telah melalui itu link trunk ke hulu / switch hilir . Saklar tanpa nama domain akan menerima iklan dan sinkronisasi untuk nama domain baru dan lebih menulis database vlan sendiri terlepas dari jumlah revisi konfigurasi saat ini.

3. Alat dan Bahan

· Seperangkat PC (dengan Os Windows XP)

· Software Simulator Packet Tracer 5.31

4. Langkah Kerja

Gambar Topologi

Skenario :

Di suatu gedung sekolah berlantai 4.

· Lantai 1 Ruang Kepala Sekolah

· Lantai 2 Ruang Guru

· Lantai 3 Lab 1

· Lantai 4 Lab 2

1) Komputer yang berada di Ruang Kepala Sekolah dapat berkomunikasi dengan semua Komputer yang berada di Ruang Guru.

2) Komputer guru yang terdapat di lantai 3 (Lab 1) hanya dapat berkomunikasi dengan komputer guru yang terdapat di lantai 4 (lab 2).

3) Komputer siswa yang berada di lantai 3 (Lab 1) dapat berkomunikasi dengan komputer siswa yang berada di lantai 4 (Lab 2).

· Konfigurasi IP Address.

o IP Address PC Kepala Sekolah.

IP Address : 10.10.1.2

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC Guru 1

IP Address : 10.10.1.3

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC Guru 2

IP Address : 10.10.1.4

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC Guru 3

IP Address : 10.10.1.5

Netmask : 255.255.255.0

o Ip Address PC Guru 4

IP Address : 10.10.1.6

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC Guru Lab 1

IP Address : 10.10.1.7

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC Guru Lab 2

IP Address : 10.10.1.8

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 1 Lab 1

IP Address : 10.10.2.2

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 2 Lab 1

IP Address : 10.10.2.3

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 3 Lab 1

IP Address : 10.10.2.4

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 4 Lab 1

IP Address : 10.10.2.5

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 5 Lab 1

IP Address : 10.10.2.6

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 6 Lab 1

IP Address : 10.10.2.7

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 1 Lab 2

IP Address : 10.10.2.8

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 2 Lab 2

IP Address : 10.10.2.9

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 3 Lab 2

IP Address : 10.10.2.10

Netmask : 255.255.255.0

o IP Address PC 4 Lab 2

IP Address : 10.10.2.11

Netmask : 255.255.255.0

· Konfigurasi Switch Lantai 1 - Kepala Sekolah (Server).

o Switch>enable

o Switch#configure terminal

o Switch(config)#vlan 22

o Switch(config-vlan)#name staf

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/1

o Switch(config-if)#switchport access vlan 22

o Switch(config-if)#exit

o Switch(config)#vlan 33

o Switch(config-vlan)#name trunk

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/24

o Switch(config-if)#switchport access vlan 33

o Switch(config-if)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/24

o Switch(config-if)#switchport trunk native vlan 33

o Switch(config-if)#switchport trunk allowed vlan 22

o Switch(config-if)#switchport mode trunk

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to up

o Switch(config)#vtp mode server

Device mode already VTP SERVER.

o Switch(config)#vtp domain staff

Changing VTP domain name from NULL to staff

o Switch(config)#vtp password jaringan

Setting device VLAN database password to jaringan

o Switch(config)#exit

· Konfigurasi Switch Lantai 2 - Guru (Client).

o Switch>enable

o Switch#configure terminal

o Switch(config)#vlan 22

o Switch(config-vlan)#name staf

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#vlan 33

o Switch(config-vlan)#name trunk

%CDP-4-NATIVE_VLAN_MISMATCH: Native VLAN mismatch discovered on FastEthernet0/24 (1), with Switch FastEthernet0/24 (33)

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface range fastEthernet 0/1 - fastEthernet 0/4

o Switch(config-if-range)#switchport access vlan 22

o Switch(config-if-range)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/24

o Switch(config-if)#switchport access vlan 33

o Switch(config-if)#exit

o Switch(config)#vtp mode client

Setting device to VTP CLIENT mode.

o Switch(config)#vtp domain staff

Domain name already set to staff.

o Switch(config)#vtp password jaringan

Setting device VLAN database password to jaringan

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/24

o Switch(config-if)#switchport native vlan 33

o Switch(config-if)#switchport trunk native vlan 33

o Switch(config-if)#switchport trunk allowed vlan 22

o Switch(config-if)#switchport mode trunk

o Switch(config-if)#exit

· Konfigurasi Switch Lantai 3 - Lab 1 (Server).

o Switch>enable

o Switch#configure terminal

o Switch(config)#vlan 2

o Switch(config-vlan)#name guru

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/1

o Switch(config-if)#switchport access vlan 2

o Switch(config-if)#switchport mode access

o Switch(config-if)#exit

o Switch(config)#vlan 3

o Switch(config-vlan)#name siswa

o Switch(config)#interface range fastEthernet 0/2 - fastEthernet 0/7

o Switch(config-if-range)#switchport access vlan 3

o Switch(config-if-range)#switchport mode access

o Switch(config-if-range)#exit

o Switch(config)#vlan 4

o Switch(config-vlan)#name trunk

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/24

o Switch(config-if)#switchport mode trunk

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to up

o Switch(config-if)#switchport trunk native vlan 4

o Switch(config-if)#switchport trunk allowed vlan 2,3

o Switch(config-if)#switchport mode trunk

o Switch(config-if)#exit

o Switch(config)#vtp mode server

Device mode already VTP SERVER.

o Switch(config)#vtp domain guru

Changing VTP domain name from NULL to guru

o Switch(config)#vtp password jaringan

Setting device VLAN database password to jaringan

o Switch(config)#exit

· Konfigurasi Switch Lantai 4 – Lab 2 (Client).

o Switch>enable

o Switch#configure terminal

o Switch(config)#vlan 2

o Switch(config-vlan)#name guru

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/1

o Switch(config-if)#switchport access vlan 2

o Switch(config-if)#switchport mode access

o Switch(config)#vlan 3

o Switch(config-vlan)#name siswa

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface range fastEthernet 0/2 - fastEthernet 0/5

o Switch(config-if-range)#switchport access vlan 3

o Switch(config-if-range)#switchport mode access

o Switch(config-if-range)#exit

o Switch(config)#vlan 4

o Switch(config-vlan)#name trunk

o Switch(config-vlan)#exit

o Switch(config)#interface fastEthernet 0/24

o Switch(config-if)#switchport access vlan 4

o Switch(config-if)#switchport mode access

o Switch(config-if)#switchport trunk native vlan 4

o Switch(config-if)#switchport trunk allowed vlan 2,3

o Switch(config-if)#switchport mode trunk

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to down

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/24, changed state to up

o Switch(config-if)#exit

o Switch(config)#vtp mode client

Setting device to VTP CLIENT mode.

o Switch(config)#vtp domain guru

Domain name already set to guru.

o Switch(config)#vtp password jaringan

Setting device VLAN database password to jaringan

o Switch(config)#exit

5. Hasil Kerja

· Hasil konfigurasi VLAN di switch lantai 1.

· Hasil konfigurasi VTP di switch lantai 1.

· Hasil konfigurasi VLAN di switch lantai 2.

· Hasil konfigurasi VTP di switch lantai 2.

· Hasil konfigurasi VLAN di switch lantai 3.

· Hasil konfigurasi VTP di switch lantai 3.

· Hasil konfigurasi VLAN di switch lantai 4.

· Hasil konfigurasi VTP di switch lantai 4.

· Uji koneksi PC Kepala Sekolah – PC Guru 1.

· Uji koneksi PC Guru Lab 1 – PC Guru Lab 2.

· Uji koneksi PC Siswa Lab 1 – PC Siswa Lab 2.

6. Kesimpulan

Dengan menggunakan VTP ini kita dapat menghubungkan beberapa komputer yang jaraknya berjauhan melalui beberapa switch, dengan menggunakan VTP juga komputer yang berbeda switch dapat sailing berkomunikasi.